My Patners

Tuesday, September 8, 2009

Intel Core i5 dan i7 Lynnfield Siap Diumbar di Indonesia

0 comments

Kabar mengenai kelahiran Intel Core i5 dan Core 17 Lynnfield makin nyaring terdengar. Kedua prosesor itu pun menjadi perbincangan karena performa dan harga yang dimilikinya.

Jangan khawatir, pengguna komputer Indonesia tak hanya akan menjadi penonton. Sebab, Intel siap akan angkat bicara mengenai ketersediaan kedua produk barunya tersebut bagi masyarakat Indonesia.

Berbeda dengan seri terdahulu, baik core i5 ataupun Core i7 Lynnfield memiliki spesifikasi yang berbeda. Sebut saja dukungan three channel memory controller yang dihilangkan, lalu kedua prosesor tersebut juga hadir dalam socket baru yakni pada socket LGA 1156.

Lewat kepanjangan tangannya di Indonesia, Intel siap buka-bukaan mengenai detail prosesor yang banyak ditunggu oleh para penggila komputer, baik untuk spesifikasi yang ditawarkan, ketersediaan, hingga kisaran harga yang akan diberikan di Indonesia.

Kingston Sambut Core i5 dengan Memori 2133 MHz

0 comments

Jajaran prosesor terbaru Intel, Core i5 dan Core i7 Lynnfield, segera mendapatkan sambutan dari produsen perangkat pendukung. Kingston, misalnya, langsung menyambut dengan memori 2133 MHz.

Komponen pendukung Core i5 dan Core i7 itu adalah Kingston HyperX 2133 MHz. Paket memory kit Kingston XMP 4GB dual-channel pun jadi jagoan Kingston untuk dipasangkan dalam sistem berbasis Core i5 bagi pengguna yang gemar overclock.

Ada beberapa frekuensi HyperX terbaru yang diperkenalkan Kingston, yaitu mulai dari 1333 MHz, 1600 MHz, 2000 MHz dan 2333 MHz. Memori yang bekerja pada 1.65 volts ini tersedia dalam bentuk 4GB kit.

Kingston pun mengaku sedang menyiapkan paket 8GB kit untuk frekuensi 1333 MHZ dan 16000 MHz. Rencananya, memori yang akan optimal untuk sistem 64-bit ini akan muncul akhir September.

Ann Bai, DRAM Sales Director, APAC Region, Kingston, mengatakan pengguna pada umumnya akan lebih cocok jika memilih memori pada frekuensi 1600 MHz. "Module 2133MHz dirancang untuk kalangan benchmarkers dan overclockers, sedangkan frekuensi 1600MHz adalah pilihan terbaik bagi kalangan mainstream yang ingin membangun sistemnya sendiri dengan menggunakan motherboard P55 dan prosesor 1156-pin," ujarnya.

Intel secara serempak telah mengumumkan ketersediaan prosesor Core i7 terbaru, yang berbasis arsitektur Lynnfield, dan Core i5. Kedua anggota keluarga baru mikroprosesor Intel itu dapat digunakan pada motherboard dengan socket 1156 dan chipset P55.

N97 Mini Hadir Akhir 2009

0 comments

Satu dari tiga jagoan baru Nokia, yakni N97 Mini tak akan langsung masuk Indonesia setelah diperkenalkan untuk pertama kali di ajang Nokia World di Stuttgart, Jerman beberapa waktu lalu.

Regina Hutama Poli, Corporate Communications Manager Nokia Indonesia memastikan bahwa ponsel mungil ini paling cepat baru akan hadir di Tanah Air pada kuartal 4 atau akhir tahun 2009. "Tapi paling telat di awal tahun 2010," ujarnya kepada detikINET, Selasa (8/9/2009).

N97 Mini merupakan suksesor dari 'sang kakak, N97. Meski berukuran lebih kecil, produk ini tetap powerful. Diperkuat dengan sistem operasi Symbian S60 5th Edition, ponsel ini dilengkapi Wi Fi, Bluetooth, GPS, 3G, FM transmitter dan kamera 5 megapiksel.

Dari sisi eksterior, N97 Mini dipercantik dengan layar sentuh berukuran 3,2 inch serta keyboard QWERTY sliding. Handset ini juga menjadi ponsel Nokia pertama yang terintegrasi lebih erat dengan Facebook.

Nokia telah sepakat dengan Facebook agar pengguna bisa update lokasi dan status secara langsung melalui account Nokia Ovi.

Meski berukuran mini, tapi bukan berarti harga yang dipatok Nokia atas ponsel ini ikut-ikutan minim. Pengguna butuh 450 euro atau sekitar US$ 645 dolar untuk bisa membawa pulang N97 Mini. Hanya sedikit lebih murah rasanya dengan N97 yang di Indonesia dipatok di kisaran Rp 8 jutaan.

Nokia E52 Buat Genggaman Profesional

0 comments

Desain futuristik tampak dari ponsel Nokia seri E terbaru, E52. Lihat saja body-nya yang tipis dan menajam seperti mata pisau di bagian bawah. Apalagi dengan pilihan balutan warna metal abu-abu metalik atau emas mengilap.

Tampilan yang terkesan premium juga didukung fungsional yang maksimal terutama untuk kebutuhan profesional. Secara fisik, ponsel ini juga pas di genggaman tangan dengan bentuk bar berdimensi 116 x 49 x 9.9 mm dan berat 98 gram. Beda dengan seri E lainnya yang berbentuk QWERTY yang tentu susah digenggam. Badannya terlihat kokoh karena casingnya dari bahan logam.

Waktu bicaranya saja 8 jam alias cukup untuk seharian meski buat menelepon tanpa putus. Juga sudah dilengkapi teknologi peredam kebisingan untuk kualitas bicara yang baik.

Selain itu, pengelolaan email juga dimudahkan. Ada tombol langsung (shortcut) di luar. Perangkat ini mendukung protokol IMAP4 (dengan idle), Nokia Messaging, Microsoft ActiveSync, POP3, dan SMTP. Juga Mail for Exchange, Lotus Notes Traveller, dan account multi-email simultan antara email bisnis dan email pribadi. Mau Yahoo Mail, Hotmail, atau Gmail bisa diakomodasi.

Tombol shortcut juga tersedia untuk kalender. Dengan demikian, pengecekan dan penambahan agenda seperti meeting dan pertemuan bisa segera dilakukan tanpa masuk menu.

Koneksi internet juga lebar dengan pilihan bisa dilakukan dengan WiFI hingga HSDPA/HSUPA yang di atas kemampuan 3G. Untuk akses file antarponsel juga tersedia bluetooth. Fitur lainnya kamera 3,2 megapiksel, A-GPS, dan musik player. Dalam paket pembelian sudah termasuk memori microSD 1 GB yang bisa ditambah sampai 16 GB.

Dengan fitur profesional seperti itu, W52 dibanderol harga Rp 3,5 juta.

Hadirkan e-book Reader Senyaman Buku

0 comments

Membaca e-book bakal senyaman membaca buku konvensional dengan konsep baru yang diperkenalkan Asus. Vendor elektronika asal Taiwan itu membuat e-book reader dengan dua muka layar seperti layaknya tampilan sebuah buku. Layarnya pun seukuran buku tulis standar.

Dua layar yang bersisian itu bisa difungsikan untuk membaca sebuah e-book untuk menampilkan dua halamn berurutan. Bisa juga difungsikan terpisah. Salah satu untuk membaca buku dan layar lainnya untuk mengakses internet atau menampilkan keyboard virtual untuk mengetik.

Asus menyatakan perangkat tersebut memang didesain lebih multiguna dan fungsional daripada e-book reader yang beredar di pasaran seperti Sony e-Reader maupun Amazon Kindle. Perangkat ini tak sekedar e-book reader tapi juga bisa berfungsi layaknya netbook atau notebook dengan gaya berbeda. Bahkan, Asus menytakan akan melengkapinya dengan webcam, speaker, dan mikrofon untuk melakukan telepon internet. Kapasitas memorinya cukup untuk menyimpan ratusan buku digital dan menampilkan kualitas teks yang jauh kebih jelas daripada LCD laptop umumnya.

"Etos kami adalah inovasi. Karena merek kami belum begitu dikenal, kami harus mengejar lebih cepat dari kompetitor dengan mengembangkan jensi-jenis produk baru," demikian pernyataan Asus seperti dilansir Times Online, Minggu (6/9).

Tak hanya inovatif, produk yang akan diberi nama Eee Reader ini juga akan dirilis dengan harga miring meski Asus juga berencana menyediakan versi premium yang lebih mahal. Harganya akan dibanderol sekitar 100 Euro atau sekitar Rp 1,5 juta. Eee Reader dijanjikan akan tersedia mulai akhir tahun ini.

BISLITE, Layanan BlackBerry Lebih Terjangkau

0 comments

Sebagai sebuah perangkat yang didesain untuk menghubungkan penggunanya ke dunia maya selama 24 jam non-stop, BlackBerry melengkapi perangkatnya dengan layanan internet khusus yang operasionalnya diserahkan ke masing-masing operator seluler di setiap negara. Layanan yang dikenal dengan nama BlackBerry Internet Service (BIS) ini biasanya dijual dengan tarif bulanan sehingga pengguna tidak lagi direpotkan dengan beban data akses internet.

Tapi masalahnya, banyak yang berasumsi bahwa tarif layanan internet untuk BlackBerry ini masih belum bersahabat. Tarifnya yang berada di atas kisaran seratus ribu rupiah dianggap belum bisa menjangkau semua segmen pengguna BlackBerry yang saat ini melebar tidak hanya di kalangan pebisnis dan eksekutif kantoran tapi juga mewabah di level pekerja biasa, mahasiswa, pelajar juga ibu-ibu rumah tangga.

Merespon keluhan tersebut, banyak operator seluler yang berfikir keras memberikan jalan keluar agar layanan BIS bisa dinikmati oleh semakin banyak orang. Tentu harus dengan harga yang lebih terjangkau tapi tetap mempertahankan kualitas layanan.

Salah satu yang telah menawarkan solusi hemat ngebeib adalah Indosat yang pada akhir Agustus lalu meluncurkan produk terbaru BISLITE untuk para pelanggan Indosat. Tarif bulanannya cukup terjangkau, yaitu hanya Rp. 50.000 (untuk kartu Matrix) dan Rp. 55.000 (untuk Matrix Auto, Mentari dan IM3).

Dengan paket BISLITE, pelanggan bisa chatting dan akses email tanpa batas. Paket ini bahkan bisa digunakan hingga 10 account surel di Yahoo! atau Gmail. Bedanya dengan paket BIS standar adalah layanan ini tak bisa digunakan untuk browsing internet. Layanan BlackBerry Mail & Chatting Service Indosat ini baru bisa digunakan oleh pelanggan Matrix, Mentari dan IM3 mulai 30 Agustus 2009.

Layanan ini sengaja dihadirkan untuk pelanggan yang ingin menghemat budget dan tetap produktif dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, termasuk chatting dan akses e-mail di mana dan kapan saja.

BISLITE merupakan pengembangan dari paket BlackBerry On Demand milik Indosat. Sebelumnya, Indosat juga sudah mengeluarkan paket berlangganan harian untuk pengguna kartu pra bayar sebesar Rp. 5.000.
 

My Blog List

Welcome

Computer And Technology Review Product

REVIEW PRODUCT Copyright 2008 Shoppaholic Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez